Pada Januari 2014 terjadi inflasi sebesar 1,07 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar
110,99. Dari 82 kota IHK, tercatat 78 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi
terjadi di Pangkal Pinang 3,79 persen de
ngan IHK 114,92 dan terendah terjadi di Pontianak 0,04 persen
dengan IHK 111,78.
Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sorong 0,17 persen dengan IHK 108,43 dan deflasi
terendah terjadi di Manokwari 0,07 persen dengan IHK 106,44.
Inflasi terjadi karena ad
anya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks beberapa kelompok
pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 2,77 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok
,
dan
tembakau 0,72 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas
,
dan bahan bakar
1,01 persen; kelompok
sandang 0,55 persen; kelompok kesehatan 0,72 persen; kelompok pendidikan, rekreasi
,
dan olahraga 0,28
persen; dan kelompok transpor, komunikasi
, dan
jasa keuangan 0,20 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender Januari 2014 sebesar 1,07
persen dan tingkat inflasi
tahun ke tahun (Januari
2014 terhadap Januari 2013) sebesar 8,22 persen.
Komponen inti pada Januari 2014 mengalami inflasi sebesar 0,56 persen, tingkat inflasi komponen inti
tahun kalender Januari 2014 sebesar 0,56 perse
n dan tingkat inflasi komponen inti
tahun ke tahun
(Januari
2014 terhadap Januari 2013) sebesar 4,53 persen.
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan
untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi)
di tingkat
konsumen
,
khususnya
di daerah
perkotaan.
Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang
dikonsumsi oleh rumah tangga.
Di Indonesia, tingkat inflasi
diukur dari persentase perubahan IHK dan
diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Ba
dan Pusat Statistik (BPS).
Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK
tahun dasar
2012=100. Ada
beberapa perubahan mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama
(2007=100), khususnya mengenai
cakupan kota,
p
aket komoditas,
dan
diagram timbang
.
Perubahan tersebut
didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS
, yang
merupakan salah satu