Wednesday, April 16, 2014

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI 2014

Pada Januari 2014 terjadi inflasi sebesar 1,07 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 110,99. Dari 82 kota IHK, tercatat 78 kota mengalami inflasi dan 4 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang 3,79 persen de ngan IHK 114,92 dan terendah terjadi di Pontianak 0,04 persen dengan IHK 111,78.

Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Sorong 0,17 persen dengan IHK 108,43 dan deflasi terendah terjadi di Manokwari 0,07 persen dengan IHK 106,44.

Inflasi terjadi karena ad anya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok bahan makanan 2,77 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok , dan tembakau 0,72 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas , dan bahan bakar 1,01 persen; kelompok sandang 0,55 persen; kelompok kesehatan 0,72 persen; kelompok pendidikan, rekreasi , dan olahraga 0,28 persen; dan kelompok transpor, komunikasi , dan jasa keuangan 0,20 persen.

 Tingkat inflasi tahun kalender Januari 2014 sebesar 1,07 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2014 terhadap Januari 2013) sebesar 8,22 persen. Komponen inti pada Januari 2014 mengalami inflasi sebesar 0,56 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun kalender Januari 2014 sebesar 0,56 perse n dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Januari 2014 terhadap Januari 2013) sebesar 4,53 persen.

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen , khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Ba dan Pusat Statistik (BPS).

Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, p aket komoditas, dan diagram timbang . Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS , yang merupakan salah satu